Kesalahan Umum Saat Membeli Keramik yang Harus Dihindari
Kesalahan Umum Saat Membeli Keramik yang Harus Dihindari

Memilih keramik untuk rumah sering kali terlihat sederhana, namun sebenarnya membutuhkan ketelitian agar hasilnya tidak mengecewakan. Banyak orang terjebak pada kesalahan yang sebetulnya bisa dihindari dengan pengetahuan dasar mengenai jenis, kualitas, hingga kebutuhan ruang yang tepat. Keramik yang dipilih dengan tepat tidak hanya menambah keindahan, tetapi juga mendukung kenyamanan serta daya tahan rumah dalam jangka panjang.

Mengabaikan Kesesuaian Jenis Keramik dengan Ruangan

Salah satu kesalahan terbesar adalah tidak memperhatikan jenis keramik yang sesuai dengan fungsi ruangan. Keramik untuk ruang tamu tentu berbeda dengan keramik untuk kamar mandi atau area dapur. Banyak yang memilih berdasarkan warna atau motif saja tanpa melihat karakteristik ketahanan terhadap air, noda, atau gesekan.

Sebagai contoh, lantai kamar mandi sebaiknya menggunakan keramik dengan permukaan kasar agar tidak licin. Sementara untuk ruang keluarga, keramik glossy dengan permukaan halus dapat memberikan kesan elegan. Mengabaikan detail ini dapat menyebabkan keramik cepat rusak atau bahkan membahayakan penghuni rumah.

Fokus Hanya pada Harga Murah

Harga sering kali menjadi faktor utama dalam pengambilan keputusan. Tidak sedikit orang membeli keramik hanya karena tergiur diskon besar atau harga yang jauh lebih rendah dibanding produk lain. Padahal, kualitas keramik murah belum tentu tahan lama.

Keramik berkualitas rendah biasanya mudah retak, cepat aus, atau warnanya memudar setelah beberapa bulan pemakaian. Lebih baik mempertimbangkan harga yang sepadan dengan kualitas, karena keramik adalah investasi jangka panjang bagi hunian.

Tidak Menghitung Kebutuhan dengan Benar

Kesalahan berikutnya adalah salah memperkirakan jumlah keramik yang dibutuhkan. Banyak orang membeli dalam jumlah pas-pasan tanpa memperhitungkan potongan, pola pemasangan, atau risiko keramik rusak saat dipasang.

Sebaiknya, pembelian keramik ditambah sekitar 5–10% dari kebutuhan total. Cadangan ini akan sangat membantu jika ada keramik yang pecah, tergores, atau jika suatu saat dibutuhkan perbaikan pada area tertentu.

Mengabaikan Kualitas Bahan dan Teknologi Produksi

Keramik hadir dalam berbagai kualitas, tergantung pada teknologi pembuatannya. Produk-produk dengan standar rendah mungkin tidak tahan lama, cepat menyerap noda, atau mudah tergores. Salah satu acuan penting adalah memilih keramik berbahan stoneware atau porcelain yang terkenal kuat serta tahan terhadap tekanan tinggi.

Sebagai contoh, produk seperti Ceramiche sassuolo yang tersedia di piastrellasassuoloshop.com dikenal menghadirkan keramik stoneware berkualitas tinggi dengan daya tahan luar biasa. Material ini sangat ideal untuk digunakan pada area dengan intensitas aktivitas tinggi, baik di dalam maupun luar ruangan.

Terlalu Terpaku pada Warna dan Motif

Keramik memang memiliki daya tarik visual yang besar melalui motif dan warna. Namun terlalu terpaku pada estetika bisa menjadi kesalahan. Banyak yang memilih desain cantik tanpa memikirkan kesesuaian dengan konsep interior secara keseluruhan.

Keramik dengan motif ramai misalnya, bisa membuat ruangan kecil terlihat sempit. Sementara warna gelap jika digunakan berlebihan bisa membuat ruangan terasa pengap. Pemilihan motif dan warna sebaiknya disesuaikan dengan tema desain agar ruangan tetap harmonis dan nyaman dipandang.

Tidak Mempertimbangkan Tekstur Permukaan

Selain motif, tekstur permukaan keramik juga sering diabaikan. Permukaan licin memang terlihat elegan, tetapi tidak cocok untuk area yang rawan basah. Sebaliknya, keramik bertekstur kasar sangat ideal untuk area luar rumah atau kamar mandi agar lebih aman dari risiko terpeleset.

Dengan memperhatikan tekstur, kenyamanan dan keamanan penghuni rumah bisa tetap terjaga.

Melewatkan Konsultasi dengan Ahli atau Desainer

Kesalahan lain adalah terburu-buru mengambil keputusan tanpa berdiskusi dengan pihak yang lebih berpengalaman. Konsultasi dengan desainer interior atau tenaga pemasangan keramik profesional dapat membantu menentukan pilihan terbaik sesuai fungsi, kualitas, serta anggaran.

Kehadiran tenaga ahli bisa memberikan gambaran jelas tentang kombinasi warna, pola pemasangan, hingga tips menjaga daya tahan keramik. Dengan begitu, risiko salah beli bisa diminimalkan.

Menunda Perawatan Setelah Terpasang

Banyak orang berpikir keramik tidak membutuhkan perawatan khusus setelah dipasang. Padahal, keramik yang dirawat secara rutin akan lebih awet dan indah dalam jangka panjang. Membersihkan dengan cairan pembersih khusus, menghindari goresan dari benda tajam, serta mengecek nat keramik secara berkala adalah bagian penting yang sering dilupakan.

Keramik berkualitas memang tahan lama, namun tetap membutuhkan perhatian agar tidak cepat kusam.

Hal yang Perlu Ditekankan

Membeli keramik bukan hanya soal memilih yang terlihat bagus atau paling murah. Ada faktor-faktor penting yang harus diperhatikan mulai dari jenis, kualitas, tekstur, hingga kesesuaian dengan kebutuhan ruangan. Memahami hal-hal ini dapat membantu menghindari kerugian dan memberikan nilai lebih bagi kenyamanan rumah.

Dengan pemilihan yang tepat, keramik tidak hanya mempercantik hunian, tetapi juga menjadi bagian penting dari gaya hidup modern yang fungsional dan tahan lama.




Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)